Archives du mot-clé death

gugur, tewas, mati, wafat

jam sebelas malam itu, ia berteriak, dan ibu mertuanya langsung menghampirinya di kamar mandi. ia masih berteriak. teriakan yang perih, disertai kebingungan, kepanikan dan penyesalan. ia mendapati calon bayinya berupa gumpalan darah, benda seberat kira-kira setengah kilo. setengah kilo seperti sebuah apel, seperti botol kopi. setengah kilo yang berarti separuh nyawanya.

calon bayi itu berumur 10 minggu. ia enggan memanggilnya calon bayi karena ia pesimis, dan toh pada akhirnya ia tidak mendapatkannya. pada suatu hari ia merasa bahwa ia tidak mengandung. sesuatu itu berhenti memberinya rangsangan mual yang biasanya muncul tiap hari. rutinitas itu terhenti. ia tak tahu ada apa di dalam sana, di bawah lapisan kulit, lemak dan daging di perutnya. ia menggeleng.

empat minggu kemudian ia memutuskan untuk memeriksa kandungannya.ia enggan memanggil bagian tubuhnya itu kandungan, karena ia sadar itu hanya akan berarti bila ia benar-benar mengandung. dan ya, terbukti, benda itu sudah tidak menunjukkan aktivitas. bila ia j(c)abang bayi, atau manusia, ia sudah tidak bernyawa. dokter memberitahunya, dan suaminya, bahwa operasi akan dilaksanakan keesokan harinya, pagi. benda itu tak lagi dibutuhkan untuk tetap ada di dalam tubuhnya. ia akan menjadi penyakit. ia sampah yang tak terpaut pada apa-apa.

operasi itu tidak dilaksanakan. tubuhnya mempunyai mekanisme untuk mengeluarkan benda asing. benda itu keluar begitu saja, tanpa pisau bedah atau apa. mbrojol. bersamaan, keluar juga teriak dan tangisnya. ia tak menemukan kata untuk menjelaskan sensasi aneh yang melintasi terowongan rahimnya.

mereka, mereka yang masih kuasa berpikir dan mengambil tindakan, membersihkan dan membungkus ‘gumpalan darah’ itu dengan kain. jelas mereka akan membuangnya, tanpa ritual. mungkin dengan doa masing-masing mereka. segenap benang tradisi dan adat dan leluhur yang melilitinya seperti kepompong, tak berdaya. terpisah jeda ruang.

new delhi, musim panas 2010